
Sore ini hujan deras. Bintang lagi pules2nya Bobo. Ngga ada kegiatan, akhirnya aku dan Papa nonton berita berdua di TV. Tadinya sih mau nonton film ajah, tapi lagi ngga ada kaset yg baru. Di TV lagi rame2nya berita pemilu di AS. Dan,.. yang begitu menggembirakan adalah berita bahwa Obama memenangkan pilpres Amerika. Wuih,... Pas liat euforia-nya, aku jadi ikut terharu juga. Pengen nangis.

Mungkin nggak hanya aku atau suamiku ajah yg berharap banyak pada Obama. Pengeen banget Amerika, dengan kebijakannya yg selama ini selalu bertentangan dengan kita -warga dunia ketiga katanya- , berubah dan lebih benar2 demokratis. Secara, bukankah Amerika selama ini bisa dikatakan 'pegang kendali' dunia? Tidak seperti presiden kemaren, GTheBusH, yang telah menyalahgunakan 'kedemokratisasian'nya untuk melegitimasi kebijakannya yang sarat dengan perang, permusuhan dan pertumpahan darah. Intervensi AS terhadap gejolak yg terjadi di Afghanistan, hingga yang paling populer adalah kasus yg terjadi di Irak -dimana hingga saat ini AS (theBush) tidak pernah bisa membuktikan bahwa demokratisasi bisa terwujud di bawah todongan senjata-. Dan, yg menjadi pertanyaan adalah, mengapa selalu saja negara2 yg terintervensi adalah negara2 muslim? Justru karena itulah, hingga saat ini, Bush menjadi 'musuh bersama' sebagian negara-negara dunia bahkan bagi sebagian rakyatnya sendiri.

Hingga sebelum ramainya Pilpres kemaren, muncul pertanyaan2, adakah orang yg lebih rasional sekaligus berperasaan yang nantinya memimpin Amerika dan mengubah dunia pada umumnya ke dalam kondisi yang lebih baik? Krisis global, Global warming, dan masih banyak masalah yang terjadi di Dunia sekarang. Memang bukan hanya tanggung jawab seorang Pemimpin AS saja, melainkan tanggung jawab seluruh warga negara dunia, Baik dunia kesatu-dua-ketiga, timur-barat, utara-selatan, kaya-miskin, maju-berkembang. Tetapi setidaknya, kita semua berharap perubahan Amerika ke arah lebih baik akan mengakibatkan dampak yg positif bagi dunia.
Muncul sosok Obama. Dari raut wajah dan cara dia tersenyum (sangat kharismatik dan tidak dibuat-buat, kata suami sayah) -berharap- dia pasti seorang yang simpatik dan sangat berkharisma. Menilik latar belakangnya yang begitu plural, kebijakan-kebijakan Obama nantinya diharapkan benar-benar 'bijak' dan pro-dunia.
Barrack Obama ternyata punya ikatan keluarga dengan Orang indonesia (ayah tirinya). Terus terang pertama kali tau dia pernah tinggal dan bersekolah di Menteng , aku sempet ada rasa bangga juga. Manusiawi lah. Sebagai warga Indonesia, aku juga berharap bahwa Obama 'masih ingat' dengan Indonesia. Sehingga nantinya ngga bakalan ngasih kebijakan yang merugikan Indonesia.
Yah... Obama sekarang belum di lantik. Doakan saja dia bisa mewujudkan perubahan yang dia -dan masyarakat dunia- inginkan seperti pada pidato-pidato politiknya.
Lalu gimana dengan Pilpres di Indonesia sendiri?

Mudah2an sih aman-aman ajah.. Kalau kemaren pas Pemilihan AS ada acara nonton bersama di SDN 1 Menteng, akankan ada acara nonton bersama pas Pilpres Indonesia? Mungkin saja ada, kalau isinya bukan perang-partai, bentrokan massa pendukung caleg, atau tawuran yang samasekali ngga pantes ditonton anak-anak.