Beberapa minggu lalu, aku surprised banget ketika untuk pertama kalinya Bintang membuka sendiri celananya, memegang 'nanut'nya, mencari tempat 'aman' dan .. cuurrrr... pipis sendiri dehh... Oh, mungkin inilah hasil toilet training yg udah aku terapkan kepadanya sejak usia dini.
Ada cerita seru yang menarik untuk dibagi tentang toilet training yang aku terapkan untuk Bintang. Tebaklah.. kapan aku mulai melatihnya untuk teratur pipis?
Sejak Bintang berumur 2 minggu !! yah, sejak Bintang berumur dua minggu itulah aku tanpa sadar menerapkan toilet training. Pada bayiku yg masih merah.
Gimana ceritanya? kok Bisa??Waktu itu Bintang masih merah dan baru 2 minggu 'tiba' di dunia. Aku masih inget banget, waktu itu aku masih tinggal di kost-kostan. Mengurus baby sendiri dengan bantuan temen kost. Suami waktu itu masih tinggal di mess kantor dan ngga memungkinkan tinggal bersama. (Dulu saya termasuk orang paling
nrimo, tabah dan bermental baja. ^^ hehhe...).
Musim hujan bagi ibu-ibu yang baru melahirkan seperti momok yang menyeramkan. Gimana enggak? Udara dingin membuat baby jadi sering ngompol. Makanya cucian baju-baju bayi dan popok dengan segera menggunung dalam hitungan jam. Kalau nggak dicuci dan kering sehari, bisa-bisa kehabisan ganti. da rasa mangkel juga waktu itu. Dan berangkat dari rasa yang kurang mengenakan itulah, aku 'iseng-iseng' melatih Bintang untuk tidak-ngompol-di-popok.
Berdasarkan pengamatanku, ada keteraturan waktu dan jeda saat-saat Bintang ngompol. Kira-kira 3-4 jam sekali. Maka ketika aku 'menyangka' kandung kemihnya udah full dengan urine, aku membuka popoknya dan menyentuh-nyentuh 'nanut' kecinya (little penis) dengan harapan dia tau bahwa mamanya menyuruh dia kencing sekarang juga. Dan benar saja, nggak lama kemudian, si nanut kecilnya menggembung dan mengeluarkan cairan hangat yang memancur laksana semburan air dari hidung paus ke dalam baskom besar yang udah aku siapkan di bawah ranjang. Horee,.... akhirnya satu popok berhasil terselamatkan !! Dengan hidung merah menahan tawa (lucu sih) dan hati yg berbunga-bunga bangga sekaligus surprised, aku membetulkan popoknya yg masih kering. Dan, Bintang merahku meneruskan tidur siangnya.
Yang paling menggembirakan adalah aku sukses mengulangi 'keisengan' tadi sampai waktu yang aku sendiri lupa. Tentu saja sukses jika aku nggak kelupaan dan dilakukan pada saat yang tepat. Paling tidak, jika diregresikan keisengan ini menuai sukses 80% dengan mean square error 20%. Tidak hanya di tempat tidur, aku juga melatih dengan memangkunya di ruang belakang, baik pipis maupun pup. Orang jawa bilang aktivitas ini disebut 'natur' (Kata dasar 'tatur' dan kata pasifnya 'ditatur'. jadi bukan 'nature' = alami lhoo..).
Penggunaan PampersOrang yg berjasa besar saat aku pertama kali 'pegang' bayi adalah Mbak Kher, Mamanya Reza (Anaknya yg berumur 2 tahun 3 bulan lebih tua dari Bintang) yg saat ini udah pindah di Jakarta. Dia waktu itu memberitahu tentang 'hampir' segala hal tentang perawatan babynewborn, meluruskan mitos salah, dan mengajarkan ini-itu pada aku yang masih newbie dan berani merawat bayi hanya karena takdir, naluri dan kenekatan. Yang paling berkesan, dia tidak mengajariku semua itu dengan ceramah-ceramah atau bertumpuk-tumpuk artikel yg disodorkan, tapi dengan selentingan-selentingan (apa yah tepatnya?) yang menghambur begitu saja saat dia sibuk membantu aku dan menemani mengurus Bintang. Misalnya saat mengganti popok, dia 'bercerita' bahwa jika kulit bayi terlalu lama bersentuhan dengan tinja atau air kencing, bisa-bisa iritasi dan kemerahan. Makanya, aku selalu cepat-cepat mengganti popok basah tanpa menunggu bayi kebosanan. Banyak hal dia sampaikan tanpa terkesan menggurui. Itulah mengapa aku tertolong banget dan terngiang-ngiang sampai sekarang.
Suatu kali dia membahas Pampers saat aku belum pernah sekalipun beli pampers dan mengenakannya pada Bintang. "Fit, kalau bisa nanti jangan keseringan dipakein pampers. Justru kasian sebenernya bayinya lhoo.. Kadang kalo dah pake pampers kita jadi kurang perhatian, makanya cenderung ga diganti-ganti dan bisa cepet iritasi." Aku waktu itu cuma manggut2 sambil ngebayangin gimana-cara-make'in-pampers-sih?. Dia melanjutkan, katanya kalau menggunakan pampers, apalagi sampai jadi kebiasaan, bayi jadi ngga terlatih merasa risih dengan aktivitas pipisnya, nyaman-nyaman aja mau pipis kapan aja, sehingga nanti kalau udah besar ngga bisa mengendalikan pipis dan pup-nya sendiri. Memang sih, dengan memakaikan pampers kita jadi sedikit lebih santai karena bayi jarang nangis karena ngompol. Tapi,.. menangis karena 'risih' ngompol itulah pelajaran pertama ttg toilet training bagi bayi yang belum bisa berekspresi kecuali nangis.
Aku selalu mencamkan petuah-petuah tersebut. Makanya, jarang sekali memakaikan pampers pada Bintang merahku. Paling-paling kalau lagi bepergian atau ada acara. Itu juga karena aku ini FTM yang bisa setiap waktu mengamati bayiku.
Toilet Training lanjutanAktivitas 'natur' tadi cuma aku lakuin ketika Bintang belum bisa apa-apa. Artinya dia belum bisa berdiri dan jalan. Karena setelah dia bisa berdiri dan jongkok aku mulai melatihnya pup dan pipis di kamar mandi. Hal itu juga dipermudah karena tiap kali mau pup maupin pipis, ekspresi wajahnya 'khas'. Jadinya aku bisa antisipasi deh...
Ketika Bintang udah sedikit lebih gede dan mengerti kata-kata, aku juga mulai memberi ultimatum padanya (dengan bahasa manusia, bukan 'sentuh-menyentuh' lagi) untuk 'ngomong' saat mau pipis ataupun pup. Walaupun dia saat itu mungkin belum mengerti benar perintah, aku yakin lama-lama dia tau apa maksudku. Makanya aku rajin mengingatkannnya untuk pipis maupun pup, meski kadang-kadang lengah juga.
Meski nggak 100% bebas ngompol, tapi toilet training yg diterapkan sejak dini amat sangat bermanfaat dan relatif sukses membiasakan anak-anak disiplin bertoilet kelak. Disamping bimbingan dari kita sebagai ortu, kadang anak-anak juga akan lebih 'nyantol' jika diajarkan dengan contoh. Seperti Bintang yang membuka sedikit celananya saat mau pipis, karena dia meniru mas Anom, bukan Mamanya !
Masih banyak yg belum diceritakan disini. Apa daya ....
"Mau pipich cendiyiiiiiiiiiiiii.... " Kata Bintang sambil membuka celana dan menyingsingkan kausnya. Lalu dia pun nyari 'tempat aman'. -= Ini gara-gara mas Anom nyontohin pipis sembarangan (di jalan, selokan, dll) =- . PR buat mamanya nih. Untuk saat ini, biarin dulu aja lah...
